- Kita tidak bersiap-siap saat waktu shalat akan tiba.
- Kita melalui hari demi hari tanpa membuka dan membaca lembaran Al Qur’an lantaran terlalu sibuk.
- Kita sangat perhatia dengan omongan orang lain mengenai diri kita.
- Kita selalu berpikir setiap waktu bagaimana caranya harta yang kita miliki bertambah.
- Kita marah ketika ada orang yang memberikan nasehat bahwa perbuatan yang kita lakukan adalah haram.
- Kita terus menerus menunda untuk berbuat baik. “Aku akan mengerjakannya besok, nanti, dan seterusnya.”
- Kita selalu mengikuti perkembangan gadget terbaru dan selalu berusaha memilikinya.
- Kita sangat tertarik dengan kehidupan para selebriti.
- Kita sangat kagum dengan gaya hidup orang-orang kaya.
- Kita ingin selalu menjadi pusat perhatian orang banyak.
- Kita selalu bersaing dengan orang lain untuk meraih cita-cita duniawi.
- Kita selalu merasa haus akan kekuasaan dan kedigdayaan dalam hidup, dan perasaan itu tidak dapat dibendung.
- Kita merasa tertekan manakala gagal meraih sesuatu.
- Kita tidak merasa bersalah saat melakukan dosa-dosa kecil.
- Kita tidak mampu untuk segera berhenti melakukan perbuatan haram, dan selalu menunda untuk bertaubat kepada Allah.
- Kita tidak kuasa berbuat sesuatu yang diridhai Allah hanya karena perbuatan itu bisa mengecewakan orang lain.
- Kita sangat perhatian terhadap harta benda yang sangat ingin kita miliki.
- Kita merencanakan kehidupan hingga jauh ke depan.
- Kita menjadikan aktivitas belajar agama sebagai aktivitas pengisi waktu luang saja, setelah sibuk berkarir.
- Kita memiliki teman-teman yang kebanyakan dari mereka tidak bisa mengingatkan kita kepada Allah.
- Kita menilai orang lain berdasarka status sosialnya di dunia.
- Kita melalui hari ini tanpa sedikitpun terbersit memikirkan kematian.
- Kita meluangkan banyak waktu sia-sia melakukan sesuatu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan akhirat.
- Kita merasa sangat malas dan berat untuk mengerjakan suatu ibadah.
- Kita tidak kuasa mengubah gaya hidup kita yang suka berfoya-foya, walaupun kita tahu bahwa Allah tidak menyukai gaya hidup seperti itu.
- Kita senang berkunjung ke negeri-negeri kafir.
- Kita diberi nasehat tentang bahaya memakan harta riba, akan tetapi kita beralasan bahwa beginilah satu-satunya cara agar tetap bertahan di tengah kesulitan ekonomi.
- Kita ingin menikmati hidup ini sepuasnya.
- Kita sangat perhatian dengan penampilan fisik kita.
- Kita meyakini bahwa hari kiamat masih lama datangnya.
- Kita melihat orang lain meraih sesuatu dan kita selalu berpikir agar dapat meraihnya juga.
- Kita ikut menguburkan orang lain yang meninggal, tapi kita sama sekali tidak memetik pelajaran dari kematiannya.
- Kita ingin semua yang kita harapkan di dunia ini terkabul.
- Kita mengerjakan shalat dengan tergesa-gesa agar bisa segera melanjutkan pekerjaan.
- Kita tidak pernah berpikir bahwa hari ini bisa jadi adalah hari terakhir kita hidup di dunia.
- Kita merasa mendapatkan ketenangan hidup dari berbagai kemewahan yang kita miliki, bukan merasa tenang dengan mengingat Allah.
- Kita berdoa agar bisa masuk surga namun tidak sepenuh hati seperti halnya saat kita meminta kenikmatan dunia.
0 comments:
Post a Comment