Wednesday, December 17, 2014

Bahaya Suara Wanita


Allah ta'ala berfirman,
"Maka janganlah kamu (para wanita) melembutkan suara dalam berbicara, sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya, dan ucapkanlah perkataan yang baik." [Al-Ahzab: 32]

- Penjelasan Makna Ayat:
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
"Makna ayat ini: Bahwa seorang wanita tidak boleh berbicara dengan laki-laki asing (non mahram atau bukan suaminya) dengan ucapan yang lembut. Maksudnya: Janganlah seorang wanita berbicara dengan laki-laki asing seperti berbicara dengan suaminya." [Tafsir Ibnu Katsir, 6/409]

As-Sa'di rahimahullah berkata,
"Orang yang ada penyakit dalam hatinya, maksudnya: Penyakit syahwat zina, maka ia dengan sangat mudah akan tergoda walau dengan sedikit rayuan, karena hatinya tidak sehat." [Taisirul Karimir Rahman, hal. 663]

Beliau rahimahullah juga berkata,
"Maka ini adalah dalil yang menunjukkan bahwa hukum sarana sesuai tujuan, karena melembutkan dan memelankan suara pada dasarnya mubah, akan tetapi ketika ia dapat menjadi sarana kepada yang haram maka dilarang, hingga sepatutnya bagi wanita dalam berbicara dengan laki-laki asing untuk tidak melembutkan suara.

Dan tatkala Allah melarang para wanita melembutkan suara, maka bisa terjadi salah sangka bahwa mereka diperintahkan untuk mengeraskan suara, sehingga sangkaan tersebut ditolak dengan firman-Nya:
"Dan ucapkanlah perkataan yang baik." Maksudnya: Tidak keras dan tidak kasar, sebagaimana juga tidak boleh lemah lembut." [Taisirul Karimir Rahman, hal. 663]

- Beberapa Pelajaran:

1) Wanita sangat mulia sehingga perlu dijaga

2) Penjagaan terhadap wanita dari banyak sisi, apakah hatinya, penampilannya, pandangan matanya, tingkah lakunya maupun cara berbicaranya

3) Wanita memang menarik lagi menggoda yang sering dijadikan senjata setan, sehingga apabila tidak dijaga maka akan menjerumuskan kaum lelaki ke dalam dosa zina dan keburukan lainnya

4) Islam telah menetapkan batasan-batasan dan adab-adab yang baik dalam pergaulan, termasuk pergaulan antara lawan jenis

5) Islam adalah agama yang sempurna, mengatur segala urusan dan membimbing kepada kemaslahatan, serta mengajak kepada akhlak yang mulia dan melarang dari akhlak yang tercela

6) Berpalingnya manusia dari bimbingan syari'at akan memunculkan berbagai macam malapetaka dan kerusakan, baik dunia dan agama

7) Hati terbagi 3, hati yang sehat, yang sakit dan yang mati

8) Bahaya penyakit hati dan pentingnya menjaga dan mengobatinya, serta bahaya memperturutkan nafsu syahwat

9) Seorang suami atau istri wajib memahami adab-adab pergaulan dan batasan-batasan antara suami istri dan lawan jenis yang bukan suami atau istrinya

10) Kaidah syari'at: Sarana memiliki hukum sesuai tujuan

11) Sesuatu yang mubah dapat menjadi haram apabila mengantarkan kepada yang haram, dan dapat menjadi wajib apabila suatu kewajiban tidak dapat tegak kecuali dengannya

12) Perintah berkata-kata yang baik

13) Islam apabila melarang sesuatu maka pasti memberikan solusi, maka tatkala dilarang berbicara dengan cara yang tidak baik, selanjutnya diperintahkan berkata-kata yang baik

14) Allah Maha Berilmu dan Maha Hikmah, hal itu dapat kita petik dari keindahan dan keistimewaan syari'at

15) Manusia adalah makhluk yang lemah, mudah terjerumus oleh nafsu syahwat dan godaan setan, sehingga perlu berpegang teguh dengan syari'at agar selalu terjaga dari berbagai penyimpangan.


Ustadz Sofyan Chalid bin Idham Ruray

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Blogger templates