Saturday, December 27, 2014
Browse » Home »
Coretan Dakwah
» Penawar Untuk Empat Penyakit Hati
Penawar Untuk Empat Penyakit Hati
Allah SWT berfirman :
“Di dalam hati mereka ada penyakit, maka Allah menambah penyakit
tersebut, dan mereka akan mendapatkan siksa yang pedih akibat apa yang mereka
dustakan.” (QS. Al Baqarah: 10)
Sesungguhnya penyakit hati jauh
lebih berbahaya dibandingkan dengan penyakit fisik karena beberapa hal berikut
ini:
Allah mencela orang yang mempunyai penyakit hati namun
tidak terhadap orang yang memiliki penyakit fisik.
Penyakit hati senantiasa menyebabkan munculnya penyakit
fisik, seperti stress, pusng, tekanan darah tinggi, jantung dan sebagainya.
Penyakit hati menyebabkan pemiliknya celaka di dunia dan
di akhirat, namun penyakit fisik tidak mengakibatkan celaka di akhirat.
Oleh karena itu, jika kita
memiliki gejala-gejala penyakit hati sebagai berikut, maka berikut adalah penawarnya:
1. Ketika hawa nafsu kita tiba-tiba menjadi liar dan tak
terkendali, maka lihatlah bagaimana perhatian kita terhadap shalat.
Karena nafsu liar timbul dari
sikap menyepelekan shalat.
Allah berfirman:
فخلف من بعدهم خلف أضاعوا الصلاة واتبعوا الشهوات فسوف
يلقون غيا (٥٩)
“Kemudian datanglah setelah mereka para pengganti yang mengabaikan shalat
dan memperturutkan syahwat, maka kelak mereka akan tersesat.” (QS. Maryam
(19): 59).
Tunaikanlah hak shalat, maka akan
dilembutkanlah nafsu kita.
2. Ketika hati kita keras dan berperangai buruk serta merasa
jauh dari hidayah, maka perhatikanlah bagaimana hubungan kita dengan orang tua
kita, terutama Ibu kita.
Karena perangai yang buruk
muncul dari kedurhakaan kita terhadap orang tua.
Allah berfirman:
وبراً بوالدتى ولم يجعلنى جبارا شقيا
“Dan akupun berbakti kepada ibuku, sehingga Allah tidak menjadikan aku
seorang yang sombong lagi celaka.” (QS. Maryam (19): 32)
Berbaktilah kepada orang tua,
niscaya melunaklah hati kita.
3. Ketika hidup kita terasa sempit dan perasaan selalu gusar,
maka lihatlah bagaimana perlakuan kita terhadap Al Qur’an.
Karena kesempitan hidup berasal
dari jauhnya kita terhadap Al Qur’an.
Allah berfirman:
ومن أعرض عن ذكري فإن له معيشةً ضنكاً
“Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku (Al Qur’an) niscaya
baginya sungguh penghidupan yang sempit.” (QS. Thaha (20): 124)
Bacalah Al Qur’an, sehingga terasa
lapanglah hidup kita.
4. Ketika kita merasa ragu-ragu diatas kebenaran dan dihinggapi
rasa was-was, maka perhatikanlah diri kita, apakah kita sudah melaksanakan
nasehat yang selama ini telah kita dengar.
Karena keraguan tumbuh dari
penolakan terhadap nasehat.
Allah berfirman:
ولو أنهم فعلوا ما يوعظون به لكان خيراً لهم وأشد تثبيتا
“Dan sesungguhnya jikalau mereka mau melaksanakan nasehat yang sampai
kepada mereka, tentulah yang demikian lebih baik bagi mereka dan lebih
menguatkan iman mereka.” (QS. An-Nisa (4): 66).
Mintalah nasehat, maka semakin mantaplah
pendirian kita.
Mudah-mudahan bisa kita amalkan...
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment